Kamis, 06 November 2014

Pesan Kala Senja


Ayunan itu mengingatkanku pada masa kecilku. Tertawa, ceria, gembira dan bahagia. Selalu dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Sengaja dibuat oleh ayahku digantung dipohon rambutan. Dialah super heroku. Itu julukan yang tepat buat ayahku.

Senja dikala itu indah, merah merona. Sendiri aku bermain ayunan. Melamun karna super heroku memarahiku. Haah.. "Hanya karna ulahku yang menyebalkan tanpa alasan". Hanya kesal sekaligus benci yang aku rasa. Lalu dengan sadarku aku tau. Ayahku datang padaku dan berbisik lirih ditelingaku yang sengaja kuselipkan bunga sepatu. "Ngger mbesok bakale kowe gedhe, lan masalah iku yo tansoyo gedhe, sing pinter milah-milah lan milih, jujur kui nomer siji, mlaku sak mlaku sing ngati-ngati". Masih terdiam dan tetap membisu. Dengan watak kakuku.

Tiada yang bisa kembali lagi. Masa itu telah hilang. Hanya serba-serbi kenangan yang tertinggal dibenakku. Kini ayunan itu mulai merapuh. Saksi bahagiaku dan pesan dikala senja.

Trimakasih ayahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar